Sleman, Warta Interpol
Mengikuti kebijakan yang telah diterapkan di Candi Borobudur, mulai hari ini pengunjung Candi Prambanan diwajibkan mengenakan sarung. Ketentuan itu berlaku hanya bagi wisatawan yang ingin masuk candi.
Pengelola Taman WIsata Candi (TWC) Prambanan menyediakan 4.500 sarung dewasa dan 500 sarung anak-anak sebagai bagian program “sarungisasi”. Program ini sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan terhadap pencipta Candi Prambanan. “Kebijakan ini sementara masih tahap uji coba,” jelas Kepala Unit TWC Prambanan Priyo Santosa di ruang kerjanya baru-baru ini.
Mengikuti kebijakan yang telah diterapkan di Candi Borobudur, mulai hari ini pengunjung Candi Prambanan diwajibkan mengenakan sarung. Ketentuan itu berlaku hanya bagi wisatawan yang ingin masuk candi.
Pengelola Taman WIsata Candi (TWC) Prambanan menyediakan 4.500 sarung dewasa dan 500 sarung anak-anak sebagai bagian program “sarungisasi”. Program ini sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan terhadap pencipta Candi Prambanan. “Kebijakan ini sementara masih tahap uji coba,” jelas Kepala Unit TWC Prambanan Priyo Santosa di ruang kerjanya baru-baru ini.
Para pengunjung bisa meminjamnya di pintu masuk candi. Selanjutnya di pintu keluar, sarung bermotif batik tersebut harus dikembalikan.
Dari bangunan yang ada, hanya Candi Brahma dan Wisnu saja boleh didaki. Sedangkan Candi Syiwa masih dalam tahap perawatan karena retak akibat diguncang gempa 2006. Kendati begitu, pengunjung sudah diperbolehkan memasuki zona pertama di relief dasar. Zona inti tetap belum boleh dimasuki karena kondisi batu candi yang retak membahayakan bagi pengunjung.
Selama libur Lebaran tarif tiket masuk kawasan candi tak mengalami perubahan. Tiket untuk wisatawan domestik dewasa Rp 30 ribu, sedangkan anak-anak/pelajar Rp 12.500. Wisatawan mancanegara (wisman) dikenakan tarif 18 dolar Amerika Serikat (dewasa) dan 9 dolar Amerika Serikat (anak-anak/pelajar).
Selain kemegahan Candi Rorojongrang tersebut, pengunjung disuguhi berbagai kegiatan seni tradisional, antara lain pentas cokean, jathilan, dan campursari. Para wisatawan juga bisa berfoto bersama para penari Ramayana. (yog/din)
0 comments:
Posting Komentar